Seperti sudah diketahui,
beberapa waktu lalu telah dilakukan UKG sebanyak dua tahap. UKG tahap dua
dinilai lancar dan sukses jika dibandingkan UKG tahap sebelumnya. Lancar dan
suksesnya UKG ditinjau dari proses
pelaksanaanya. Di pihak siswa,
proses UKG ini telah mengharuskan guru meninggalkan siswanya di sekolah secara
bergiliran sesuai jadwal masing-masing. Mau tidak mau guru harus mendahulukan
UKG ketimbang melaksanakan tugas pokoknya bersama siswa di ruang kelas. Coba bayangkan, di daerah tertentu, guru yang mengajar di pedesaan harus
mengikuti UKG di pusat kota kabupaten. Sementara siswa terpaksa ditinggalkan oleh
guru secara bergiliran.
Pada tahun 2013 yang akan
datang, pemerintah melalui Kementrian pendidikan dan Kebudayaan, kembali akan
menguji kompetensi guru melalui tajuk menguji dan mengukur kinerja guru.
Seperti yang admin peroleh melalui sebuah sumber, penilaian kinerja guru (PKG)
akan dilakukan terhadap guru secara individual seperti yang diterapkan pada
UKG.
Ada yang menarik dari rencana
pengukuran dan penilaian kinerja guru. PKG lebih terfokus pada performa atau
penampilan guru di lapangan. Hal ini memamng patut disambut dengan baik oleh
semua guru. Pertama, guru bisa membuktikan bahwa keberhasilan pada UKG akan
diuji praktiknya di lapangan. Disini, performa guru profesional sangat
ditantang. Kedua, siswa tidak lagi alkan ditinggalkan oleh guru seperti halnya
pada UKG.
Untuk menghadapi PKG yang akan
datang, pihak kementrian pendidikan dan
klebudayaan sudah menyiapkan instrumeen penilaian dan pengukuran kinerja guru.
Indikator penilaian yang sangat kental adalah kedatangan guru di sekolah, efektifitas guru dalam
mengajar yang dibuktikan dengan prestasi belajar siswa.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar